PARADIGMA KEBIDANAN
Pengertian Paradigma Kebidanan
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berpikir. Atau suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi
oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan
keturunan.
Komponen Paradigma Kebidanan
Komponen paradigm kebidanan meliputi :
v Wanita
Manusia adalah
makhluk bio-psiko-sosial-spiritual yang utuh serta unik, yang memiliki
kebutuhan dasar bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita/ibu
adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
sehat secara jasmani , rohani, serta sosial sangat diperlukan. Wanita/ibu
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat
ditentukan oleh keberadaan dan kondisi wanita/ibu dalam keluarga. Para wanita
di masyarakat adalah penggerak dan pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.
v Lingkungan
Lingkungan merupakan
semua aspek yang terlibat dalam interaksi individu ketika melakukan aktivitas. Lingkungan
tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psiko-sosial, lingkungan biologis, dan lingkungan budaya. Lingkungan
psiko-sosial meliputi keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat. Ibu selalu
terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komunitas, maupun masyarakat. Masyarakat
merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk manusia
sebagai lingkungan sosial. Masayarakat adalah lingkungan pergaulan hidup
manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang
memiliki tujuan serta system nilai. Ibu/wanita merupakan bagian dari anggota
keluarga dan unit komunitas.
v Perilaku
Perilaku merupakan
hasil dari pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat
holistic. Perilaku professional bidan meliputi :
1.
Berpegang teguh pada filosofi etika dan aspek legal
dalam melakukan tugasnya.
2. Bertanggung jawab
dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti
perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara berkala.
4. Menggunakan tindakan
kewaspadaan universal untuk mencegah penularan penyakit dan strategi pencegahan
infeksi.
5. Menggunakan konsultasi
dan rujukan yang tepat selama member asuhan kebidanan.
6. Menghargai dan
memanfaatkan budaya setempat dalam kaitannya dengan praktik kesehatan,
kehamilan, pelahiran, periode pasca pelahiran, bayi baru lahir dan balita.
7. Menggunakan model
kemitraan dan bekerja sama dengan klien.
8. Menggunakan keterampilan
komunikasi.
9. Bekerja sama
dengan petugas kesehatan lain.
10. Melakukan advokasi
terhadap pilihan ibu dalam tatana pelayanan.
v Pelayanan
Kebidanan
Bertujuan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan
kewenangan yang dimilikinya dengan tujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak
guna tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia, dan sejahtera.
Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga, masyarakat, yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, serta pemulihan. Layanan kebidanan
dibedakan menjadi layanan primer, kolaborasi, dan rujukan.
v Keturunan
Kualitas manusia
diantaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu
yang sehat. Hal ini menyangkut persiapan wanita sebelum perkawinan, sebelum
kehamilan, masa kehamilan, masa kelahiran, dan masa nifas.
Walaupun kehamilan,
kelahiran, dan nifas adalah proses yang fisiologis, namun bila tidak ditangani
secara akurat dan benar keadaan fisiologis dapat menjadi patologis. Hal ini
akan berpengaruh pada bayi yang akan dilahirkannya. Oleh karena itu diperlukan
pelayanan yang mulai dari praperkawinan sampai nifas yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dan ini merupakan tugas utama bidan . ^.^
0 komentar:
Posting Komentar